Penarikan Kesimpulan - Belajar Penalaran Umum
Dalam penalaran umum, terdapat beberapa materi logika yang perlu kita pelajari. Salah satunya adalah penarikan kesimpulan. Penarikan kesimpulan ini erat kaitannya dengan penalaran deduktif dan induktif. Kerana keduanya adalah penalaran yang memungkinkan kita untuk mengambil suatu kesimpulan.
Nah dalam penarikan kesimpulan, terdapat moduls pollens, modus tollens, dan silogisme. Mari kita pelajari lebih lanjut di bawah pembahasan berikut.
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan adalah proses mengidentifikasi hubungan antara pernyataan yang diketahui sehingga kita dapat membuat kesimpulan logis dari informasi yang ada. Dalam konteks soal-soal UTBK-SNBT, pemahaman dan penguasaan teknik ini akan membantu kita menyelesaikan soal penalaran dengan lebih cepat.
Modus Ponens
Modus ponens adalah bentuk dasar penalaran deduktif yang berbentuk:
- Jika P, maka Q.
- P terjadi.
- Maka, Q terjadi.
Contoh Soal:
- Pernyataan 1: Jika dia rajin belajar, maka dia akan lulus ujian.
- Pernyataan 2: Dia rajin belajar.
- Kesimpulan: Maka, dia akan lulus ujian.
Langkah untuk mengerjakan soal ini:
Identifikasi pernyataan kondisional (jika-...-maka...).
Cek apakah pernyataan pertama sesuai dengan pernyataan kedua.
Gunakan kesimpulan "jika kondisi pertama terpenuhi, maka kondisi kedua akan terjadi."
Modus Tollens
Modus tollens adalah kebalikan dari modus ponens:
- Jika P, maka Q.
- Q tidak terjadi.
- Maka, P juga tidak terjadi.
Contoh Soal:
- Pernyataan 1: Jika dia bekerja keras, maka dia akan naik jabatan.
- Pernyataan 2: Dia tidak naik jabatan.
- Kesimpulan: Maka, dia tidak bekerja keras.
Langkah pengerjaan:
Identifikasi pernyataan kondisional "jika-...-maka...".
Cek apakah hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan (penyataan kedua menunjukkan Q tidak terjadi).
Simpulkan bahwa kondisi pertama (P) juga tidak terjadi.
Silogisme
Silogisme adalah metode menarik kesimpulan dari dua pernyataan yang berbagi istilah umum. Bentuk umum silogisme:
- Semua A adalah B.
- Semua B adalah C.
- Maka, semua A adalah C.
Contoh Soal:
- Pernyataan 1: Semua murid kelas 12 rajin belajar.
- Pernyataan 2: Semua orang yang rajin belajar akan lulus ujian.
- Kesimpulan: Maka, semua murid kelas 12 akan lulus ujian.
Langkah pengerjaan:
Hubungkan pernyataan yang ada melalui kata kunci yang sama.
Gabungkan kedua pernyataan untuk sampai pada kesimpulan yang menyeluruh.
Tips Penting untuk Mengerjakan Soal Penarikan Kesimpulan dengan Cepat
- Identifikasi Kata Kunci: Fokus pada kata-kata kunci seperti "jika..., maka...", "tidak", dan "semua" untuk mengetahui pola yang sesuai (modus ponens, modus tollens, atau silogisme).
- Visualisasi Sederhana: Untuk beberapa orang, menggambar diagram kecil bisa membantu dalam melihat hubungan antar pernyataan, terutama dalam soal silogisme.
- Latihan dengan Variasi Soal: Biasanya soal-soal UTBK-SNBT akan memainkan variasi kata, jadi cobalah untuk latihan dengan beberapa tipe kalimat berbeda.
- Analisis Cepat Pernyataan Kedua: Lihat pernyataan kedua dengan cepat karena biasanya di sinilah penentuan kesimpulan dapat langsung ditarik (misalnya, jika ada pernyataan negatif, Anda mungkin akan menggunakan modus tollens).
- Dengan pemahaman yang kuat pada ketiga metode penarikan kesimpulan ini, soal-soal penalaran induktif bisa menjadi lebih mudah dan cepat untuk dikerjakan. Selamat belajar, dan tetap semangat!
10 Contoh Modus Ponens
- Jika hujan, maka jalanan basah. Hujan turun, maka jalanan basah.
- Jika belajar dengan tekun, maka lulus ujian. Saya belajar dengan tekun, maka saya lulus ujian.
- Jika tanaman disiram, maka tanaman tumbuh subur. Tanaman disiram, maka tanaman tumbuh subur.
- Jika seseorang sehat, maka dia bisa bekerja. Dia sehat, maka dia bisa bekerja.
- Jika kamu rajin olahraga, maka kamu akan fit. Kamu rajin olahraga, maka kamu fit.
- Jika seseorang sudah makan, maka dia tidak lapar. Dia sudah makan, maka dia tidak lapar.
- Jika lampu menyala, maka ada listrik. Lampu menyala, maka ada listrik.
- Jika tanaman mendapat sinar matahari, maka tanaman tumbuh. Tanaman mendapat sinar matahari, maka tanaman tumbuh.
- Jika hewan diberi makan, maka dia tidak kelaparan. Hewan diberi makan, maka dia tidak kelaparan.
- Jika saya memakai kacamata, maka saya bisa membaca. Saya memakai kacamata, maka saya bisa membaca.
10 Contoh Modus Tollens
- Jika dia datang, maka kita akan bertemu. Kita tidak bertemu, maka dia tidak datang.
- Jika tanaman disiram, maka tanaman akan tumbuh. Tanaman tidak tumbuh, maka tanaman tidak disiram.
- Jika saya belajar, maka saya akan lulus. Saya tidak lulus, maka saya tidak belajar.
- Jika ada listrik, maka lampu menyala. Lampu tidak menyala, maka tidak ada listrik.
- Jika hujan, maka tanah akan basah. Tanah tidak basah, maka tidak hujan.
- Jika saya kenyang, maka saya tidak makan lagi. Saya makan lagi, maka saya tidak kenyang.
- Jika mobil ini terisi bensin, maka mobil akan jalan. Mobil tidak jalan, maka mobil tidak terisi bensin.
- Jika tanaman terkena sinar matahari, maka tanaman tumbuh. Tanaman tidak tumbuh, maka tanaman tidak terkena sinar matahari.
- Jika belajar dengan baik, maka akan mendapat nilai bagus. Tidak mendapat nilai bagus, maka tidak belajar dengan baik.
- Jika seseorang sehat, maka dia bisa bekerja. Dia tidak bisa bekerja, maka dia tidak sehat.
10 Contoh Silogisme
- Semua manusia adalah makhluk hidup. Semua makhluk hidup butuh air. Maka, semua manusia butuh air.
- Semua ikan hidup di air. Semua hewan yang hidup di air bisa berenang. Maka, semua ikan bisa berenang.
- Semua mahasiswa belajar. Semua yang belajar ingin lulus. Maka, semua mahasiswa ingin lulus.
- Semua dokter bekerja di rumah sakit. Semua orang yang bekerja di rumah sakit memakai seragam. Maka, semua dokter memakai seragam.
- Semua hewan mamalia memiliki tulang belakang. Semua yang memiliki tulang belakang adalah vertebrata. Maka, semua hewan mamalia adalah vertebrata.
- Semua guru mengajar. Semua yang mengajar memiliki pengetahuan. Maka, semua guru memiliki pengetahuan.
- Semua mobil memiliki roda. Semua kendaraan beroda bisa berjalan. Maka, semua mobil bisa berjalan.
- Semua orang yang rajin belajar mendapatkan nilai bagus. Semua yang mendapatkan nilai bagus lulus ujian. Maka, semua orang yang rajin belajar lulus ujian.
- Semua mahasiswa belajar di kampus. Semua yang belajar di kampus mengikuti peraturan kampus. Maka, semua mahasiswa mengikuti peraturan kampus.
- Semua siswa di kelas ini mengikuti ujian. Semua yang mengikuti ujian mendapatkan hasil ujian. Maka, semua siswa di kelas ini mendapatkan hasil ujian.