Culture Shock merupakan kondisi dimana seseorang mengalami perasaan tertekan dan terkejut saat pertama kali berhadapan dengan lingkungan dan budaya baru. Culture Shock dalam lingkungan perkuliahan juga sering terjadi, terutama bagi para mahasiswa baru yang baru saja lulus dari sekolah menengah dan memulai kehidupan kuliah.
Kehidupan perkuliahan hampir 180 derajat berbeda dengan sekolah menengah, kita akan menghadapi berbagai kebiasaan baru yang mungkin saja membuat kita terkejut.
Agar tidak Shock saat memasuki dunia perkuliahan, berikut ini Culture Shock yang biasa dialami oleh mahasiswa baru.
Kebiasaan dan Budaya yang Sering Menjadi Culture Shock Para Maba
1. Berangkat Kuliah Gak Pakai Seragam
Setelah kita belajar dengan buku snbt dan lolos dikampus impian, jangan heran kalau nantinya kita berangkat kuliah gak pakai seragam. Misal ada seragam pun palingan itu almamater ataupun baju lab.
Sekolah tidak memakai seragam memang lazim ditingkat pendidikan tinggi, bahkan di luar negeri mulai dari sekolah menengah sudah tidak mewajibkan seragam sebagai pakaian sekolah mereka.
Jadi siap-siap untuk menyiapkan pakaian yang sopan untuk berangkat kuliah ya.
2. Banyak Belajar Mandirinya
Culture Shock yang akan membuat kita merasa dunia perkuliahan sangat berbeda dengan sekolah adalah kita dituntut untuk belajar mandiri.
Biasanya dosen di kelas akan menjelaskan garis besar materinya saja, selebihnya mahasiswa dituntut untuk mencari sumber yang valid baik itu melalui karya ilmiah ataupun buku.
Nah tujuan kuliah memang untuk menciptakan individu yang mandiri dan terbiasa memecahkan masalah dengan bukti-bukti yang valid.
3. Jam Kosong Malah Merugikan Mahasiswa
Kalau di sekolah, jam kosong adalah waktu yang dinanti-nantikan, karena kita bisa bersantai sedikit. Namun, jam kosong saat kuliah itu menjadi ancaman bagi mahasiswa, karena walaupun kosong dihari itu tetap akan diganti pada waktu yang lain, dan mungkin saja waktu penggantiannya tidak tepat seperti mengambil waktu malam bahkan saat weekend sekalipun.
Jam kosong juga akan membuat kecewa mahasiswa yang rumahnya jauh dari kampus, makanya banyak meme di social media yang mengatakan "sudah jauh-jauh datang ke kampus eh dosennya malah gak dateng".
4. Terlambat = Tidak Masuk Kelas
Culture Shock mahasiswa baru selanjutnya adalah masalah kedatangan dan keterlambatan.
Untuk beberapa dosen keterlambatan juga berarti tidak hadir dalam kelas, artinya kalau kita terlambat maka belum tentu boleh mengikuti kelas, kebijakan itu akan disesuaikan oleh masing-masing dosen ya.
Semoga saja kamu yang membaca artikel ini mendapatkan dosen yang baik-baik semua, tapi jangan mentang-mentang baik kamu malah rajin datang terlambat.
5. Mahasiswa yang Mencari Dosen
Kalau dalam dunia perkuliahan kitalah yang butuh dosen, bukan dosen yang butuh kita. Maka dari itu mencari dosen adalah culture shock yang sering dialami oleh mahasiswa baru.
Pada beberapa kampus, mahasiswa biasanya harus membuat kontrak jam untuk mengajar dan menentukan jadwal mata kuliah sendiri sesuai dengan SKS yang telah ditentukan. Nah disini mahasiswa biasanya kejar-kejaran dengan jadwal para dosen untuk menentukan jadwal yang tepat.
Selain menentukan jadwal, kalau ada tugas yang memerlukan bimbingan kita juga perlu konsultasi dengan dosen, dan harus mencari dosen yang tepat lalu membuat jadwal bimbingan dengan dosen.
6. Mata Kuliah Di Bawah Rata-Rata Harus Mengulang
Jika kita mendapat nilai di bawah rata-rata pasti harus mengulang atau mengikuti remidial (ujian ulang), tapi kalau di dunia perkuliahan berbeda. Mahasiswa yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata harus mengulang mata kuliah tersebut, artinya mahasiswa harus mengikuti kelas lagi pada mata kuliah yang mendapatkan nilai di bawah rata-rata tersebut.
Hal tersebut juga yang biasanya membuat mahasiswa memerlukan waktu lebih untuk menyelesaikan kuliahnya.
Jadi setelah baca ini jangan sampai shock saat mengalaminya dalam perkuliahan ya.
7. Tugas Menumpuk Deadline Di Ujung Tanduk
Hal ini juga sering menjadi culture shock mahasiswa baru yaitu banyaknya tugas dengan deadline yang cenderung singkat.
Mahasiswa dituntut cepat dalam menyelesaikan tugas, bukan hanya satu dosen bahkan hampir semua dosen akan memberikan tugas dengan tenggat waktu yang singkat. Oleh karena itu, mahasisa sering stress jika menghadapi hal ini.
Posting Komentar