Universitas Indonesia - Sejarah, Fakultas, Program Studi, dan Fasilitas

Sejarah Universitas Indonesia

Universitas Indonesia (UI) adalah salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia, dengan kampus utamanya terletak di Depok, Jawa Barat, serta kampus lainnya di Salemba, Jakarta Pusat. Dahulu, beberapa institusi seperti Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga, dan Institut Pertanian Bogor pernah menjadi bagian dari UI sebelum berdiri sendiri sebagai universitas mandiri. UI termasuk dalam jajaran tiga universitas terkemuka di Indonesia, bersama Universitas Gadjah Mada dan Institut Teknologi Bandung.

UI berawal dari Sekolah Ilmu Kesehatan dan Vaksin yang didirikan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1849. Tujuan sekolah ini adalah melatih asisten dokter dengan dasar ilmu kedokteran. Sekolah ini kemudian berkembang menjadi STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen) pada 1898 dan GHS (Geneeskundige Hogeschool) pada 1927. Gedung GHS kini digunakan oleh Fakultas Kedokteran UI. Di sisi lain, Sekolah Tinggi Hukum (RHS) yang didirikan pada 1924 menjadi cikal bakal Fakultas Hukum UI.

Setelah Indonesia merdeka, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) dibentuk pada 1945 dan kemudian digabungkan dengan Universiteit van Indonesie (UVI) pada 1950, membentuk Universitas Indonesia. Pada masa awalnya, UI memiliki sembilan fakultas dan tiga lembaga yang tersebar di Jakarta, Bandung, Bogor, Makassar, dan Surabaya. Seiring berjalannya waktu, fakultas-fakultas di luar Jakarta memisahkan diri, mendirikan institusi yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung dan Institut Pertanian Bogor.

Sejak 1988, kampus utama UI secara bertahap dipindahkan ke Depok, sementara kampus Salemba difokuskan untuk program pascasarjana. Dalam perjalanannya, UI telah memainkan peran penting dalam pembangunan nasional, termasuk kontribusi guru besarnya sebagai menteri di era Orde Baru. Status hukum UI sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum (PTN-BH).